Laman

Kamis, 14 Juli 2011

Sistim dan Perlengkapan Tali Tambat (Mooring System)

SISTIM TALI TAMBAT (MOORING SYSTEM)
Tali tambat adalah tali yang digunakan untuk menambatkan kapal di dermaga atau yang digunakan untuk menarik kapal oleh Tug boat (kapal tunda) atau oleh kapal lain.

Material Tali
Pada saat ini jenis tali yang digunakan selain kabel baja (wire rope) , tali yang terbuat dari bahan natural ataupun bahan serat sintetis, atau gabungan. Jenis tali yang terbuat dari bahan natural antara lain : tali yang terbuat dari Abaca (pohon pisang liar) tali ini tahan basah mudah melengkung dan tahan terhadap air sehingga dalam ukuran kecil masih digunakan.
Tali Sisal yang berasal dari jenis pohon Agava yang tidak tahan basah dan lembab, Tali Hennep (tali rami) yang mudah menyerap air dan lapuk. Tali sabut Kelapa, Tali Jute bahan untuk pembuat karung dll.
Pada saat ini tali yang dibutuhkan adalah tali yang memiliki kekuatan yang besar, tahan air dan dapat terapung serta memiliki daya renggang dan lentur yang baik. Hal ini semua banyak ditemukan pada jenis tali serat sintetis. Kekuatan tali serat sintetis ataupun kabel baja meliputi beban putus telah ditentukan sesuai tabel yang dikeluarkan oleh badan klasifikasi. Namun demikian kabel baja maupun tali tambat harus dilakukan pengetesan (tes tarik) sebelum digunakan dikapal, biasanya untuk kegunaan dikapal tali tambat maupun kabel baja telah dilengkapi sertifikat pengetesan.
Kabel Baja
Kabel baja dibuat dari bahan baja galvanis yang lentur dan sesuai dengan tipe yang telah disetujui oleh badan klasifikasi. Apabila kabel baja dalam penggunaannya akan digulung pada drum, maka kabel baja ini penggunaannya harus dengan mesin untuk alat tambat (mooring winches) dan kabel baja ini harus memiliki inti dari bahan logam bukan dari bahan sistetis. Pada umumnya jenis yang digunakan memiliki rangkaian kumparan kabel tidak kurang dari 186 kabel yang membungkus inti logam.
Jumlah dan ukuran tali tambat disesuaikan dengan tabel tali tambat, namun dalam beberapa hal disyaratkan bahwa jumlah tali tambat tidak kurang dari 6 set yang memilik kekuatan beban putus melebihi 490 kN (Bureau Veritas rules).
Tali Bahan Sintetis
Tali tambat pada saat ini umumnya terbuat dari bahan sintetis seperti penggunaan bahan polypropylene atau serat nilon. Ukuran dan kekuatan dari tali jenis serat sintetis ini disesuaikan dengan material yang digunakan oleh pabrik pembuatnya yang tentunya memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain.
Untuk kekuatannya didalam perhitungan beban putus sesuai dengan Tabel 1 harus dikalikan dengan satu Koefisien K, yang mana untuk jenis polypropylene K=1,3 dan untuk jenis material sintetis yang lain K=1,2 Diameter tali sintetis minimum yang diijinkan untuk digunakan dikapal adalah 20 mm Pada jenis kapal – kapal tertentu seperti kapal Penumpang atau kapal Ro-ro dipersyaratkan untuk menambah jumlah tali tambatnya.
Kelebihan tali serat sintetis (NYLON)
- Jenis tali sintetis ini pembuatannya sudah dengan mesin dan mudah serta
memiliki serat yang halus dan mengkilap sehingga terlihat bersih dan tidak lapuk.
- Memiliki kekuatan lebih kurang 1,5 sampai 2,5 kali lebih kuat dari tali manila, pada saat basah kekuatannya 83% dari pada saat kering. Tali nylon pada kondisi kering kekuatannya tidak berkurang walaupun pada suhu rendah. Karena memiliki kekuatan yang lebih besar maka ukuran diameter dapat lebih kecil jika dibandingkan dengan tali manila. Faktor keselamatannya 5 kali lebih besar dari tali manila.
- Memiliki daya regang yang cukup besar sehingga apabila diberi beban akan memanjang dan akan kembali kebentuk semula apabila beban dilepas. Daya elastisnya lebih kurang 2,5 sampai 3,5 kali tali manila.
- Tahan terhadap air laut, tidak terpengaruh oleh minyak tanah dan bensin kecuali tiner atau bahan lain yang mengandung Tinner.
- Tali nylon termasuk tahan api, artinya akan meleleh pada suhu 220o C dan apabila bagian yang meleleh dipadamkan maka api tidak akan terus menjalar. Dipasaran tali nylon dapat diperoleh dengan berbagai ukuran dari diameter 20 mm hingga 20 cm, namun harga tali nylon termasuk mahal jika dibandingkan tali manila.
PENGARAH TALI (FAIRLEADS)
Pengarah tali atau lebih dikenal dengan sebutan Fairleads adalah merupakan perlengkapan kapal yang dipasang secara simetris pada kiri dan kanan (PS adan SB) kapal dan pada haluan dan buritan kapal.
Fairlead ini berguna untuk mengatur dan mengarahkan tali tambat dari Penggulung tali menuju tongga tambat (bolder) di dermaga atau pelabuhan. Jenis fairlead beragam, ada yang terbuka dan ada yang tertutup dibagian atasnya, bentuk fairlead tertutup biasanya dipasang diburitan kapal terkenal dengan nama Panama Canal fairlead sedang untuk dihaluan menggunakan lubang tali (mooring pipe). Lubang tali berbentik donat dipasang pada bulwark kapal untuk jalannya tali.
Bahan yang digunakan untuk membuat fairlead adalah besi tuang, untuk jenis yang menggunakan roller, roller dibuat dari besi tempa. Fairlead merupakan peralatan yang harus selalu dipelihara dan akan diperiksa setiap saat oleh petugas inspeksi pelabuhan atau surveyor klasifikasi.
TONGGAK TAMBAT (BOLLARD)
Tonggak tambat (bollard) dikapal merupakan perlengkapan tambat dikapal yang digunakan untuk mengikat tali tambat pada saat kapal tambat dipelabuhan, atau digunakan sebagai tonggak tambat untuk pengikatan tali pada saat kapal ditunda atau kapal menunda kapal lain.
Konstruksi tonggak tambat ini cukup kuat untuk Manahan kapal saat ditambatkan dipelabuhan. Untuk tonggak tambat penundaan, memiliki konstruksi yang lebih kuat dibandingkan dengan tonggak tambat.
Tonggak tambat dibuat dari baja tuang atau pipa/pelat baja dipasang pada geladak haluan kapal dan geladak buritan kapal. Pada ukuran kapal tertentu bollard juga dipasang di mooring deck dekat dengan fairlead.
DEREK PENGGULUNG TALI/ WARPING WINCH
Pengoperasian sistim penambatan kapal didermaga dilaksanakan dengan menggunakan warping winch yang merupakan Derek penggulung untuk menarik tali tambat. Derek penggulung ini dapat digerakkan dengan tenaga penggerak listrik atau hidrolik. Tali tambat diulur dari Derek penggulung melalui kapstan, kemudian tali dilewatkan fairlead atau lubang tali dan selanjutnya tali diikatkan pada bollard di dermaga.
Penggunaan Derek penggulung sangat praktis saat menarik/menegangkan tali tambat didermaga pada penambatan lambung merapat didermaga untuk memudahkan operasi bongkar muat. Istilah yang digunakan untuk menamakan tali tambat, apabila tali tambat samping depan dan belakang mengarah keluar dinamakan tros depan dan belakang, untuk tali tambat samping depan dan belakang mengarah kedalam dinamakan spring depan dan belakang. Diantara tali tros dan spring didepan dan belakang dapat ditambahkan tali tambat dengan istilah tros melintang, sedangkan tambat ditengah samping kapal disebut penguat melintang.
RENCANA PENARIKAN DALAM KEADAAN DARURAT (DARURAT EMERGENCY TOWING ARRANGEMENT)
Sejak Juli 1996 telah diberlakukan peraturan melalui IMO yang ditulis dalam SOLAS bahwa setiap kapal yang memiliki bobot mati diatas 20.000 ton jenis tanker, chemical carrier, bulk carrier dan kapal pengangkut gas cair harus dilengkapi/ dipasang peralatan ETA (emergency towing arrangement) secara lengkap dihaluan dan buritan kapal. Perlengkapan ETA ini digunakan untuk menarik kapal tersebut keluar dari daerah berbahaya yang kapal tersebut mengalami kerusakan mesin secara total ataupun terjadi kerusakan pada sistim kemudinya.
Beban kerja aman yang disyaratkan (Safe working load)
DWT kapal dalam ton 20000 ≤ DWT < kn =” 1000″ kn =” 2000″>
Lp = 2H + 50 (dalam m)
Dimana H adalah tinggi lambung timbul saat kapal kosong dihitung sampai dengan posisi
lubang pengarah tali (fairleads) Chafing chain adalah rangkaian rantai penghubung towing pennant yang berada diatas kapal dengan panjang minimum dari pengikat dikapal (strong point) sampai dengan towing pennant, paling tidak memiliki panjang s/d 3 m diluar posisi fairleads, sehingga apabila kapal ditarik, yang berada pada posisi fairleads adalah chafing chain. Chafing chain harus terbuat dari stud link yang memilik kekuatan minimum tidak boleh kurang dari Safe working load yang disebut diatas.
Pada umumnya menggunakan rantai yang memiliki diameter tidak kurang dari :
# 52 mm untuk safe working load 1000 kN
# 76 mm untuk safe working load 2000 kN
Ujung akhir dari mata rantai chafing chain harus dapat diikatkan pada strongpoint, dan apabila menggunakan sistim chain stopper maka ujung rantai juga harus dikaitkan secara baik sehingga cukup aman dalam operasi penarikan. Pada bagian ujung yang berada diluar kapal mata rantainya dinamakan pear link dan ditentukan memiliki diameter dalam sebesar 5,30 d (sebelumnya 5,75 d)
Bentuk ujung chafing chain dibagian luar kapal Fairlead adalah pengarah tali atau tempat lalu chafing chain, fairleads ini biasanya type tertutup (Panama chocks) berbentuk gelang. Karena fairlead ini harus memiliki diameter yang cukup untuk diliwati tali tunda ataupun chafing chain maka disyaratkan harus memiliki diameter dengan tinggi 450 mm dan lebar 600 mm.
Fairlead ini dapat dibuat dari pelat baja tebal yang diroll atau dari bahan besi cor. Fairlead ini dipasang sedekat mungkin dengan dek haluan dan buritan dan dipasang sebaik mungkin untuk mengurangi tegangan yang terjadi saat penarikan.
Strongpoint adalah pengikat bagian ujung chafing chain yang berada dikapal, strong point ini memiliki beberapa disain antara lain yang menggunakan chain stopper atau hanya berbentuk bracket pengait, Strongpoint harus memiliki kekuatan sesuai dengan SWL yang ditentukan dan terbuat dari bahan baja atau baja cor. Pada strongpoint harus dicantumkan besar SWL nya. Strongpoint harus memilik desain yang baik sehingga mudah untuk mengkaitkan chafing chain. Untuk jenis yang dilengkapi dengan chain stopper, juga harus terbuat dari baja yang memiliki grade baja Q3 sama dengan grade rantai chafing chain.
Sumber :
- Lecture Notes “Sistem dan Perlengkapan Kapal”
- Marine Auxiliary Machinery and System – M.Khetagurov
- Bureau Veritas rules and Regulation
- Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia
- SOLAS – consolidated edition
- Sistim dan Perlengkapan Kapal (outfitings) – Soekarsono NA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon kritik dan saran, thanks.